Showing posts with label KI&KD. Show all posts
Showing posts with label KI&KD. Show all posts

Tuesday, July 5, 2022

Capaian Pembelajaran PAI Dan BP Fase A, B Dan C Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran PAI Dan BP Fase A, B Dan C Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran PAI Dan BP Fase A, B Dan C Kurikulum Merdeka - Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh dari suatu mata pelajaran PAI Dan BP fase A, B dan C (Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 SD)
Capaian Pembelajaran PAI Dan BP
Capaian Pembelajaran PAI Dan BP fase A, B dan C  ini tertuang dalam Lampiran II Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka

Istilah Capaian Pembelajaran (CP) pada Kurikulum Merdeka merupakan pengganti dari istilah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI/KD) yang di gunakan pada Kurikulum 2013, Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka dapat dijadikan sebagai pedoman atau landasan bagi guru dan satuan pendidikan dalam menyusun Tujuan pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) /silabus

Capaian pembelajaran mata pelajaran PAI Dan BP pada kurikulum merdeka disusun sesuai fase usia untuk siswa tingkat SD dari kelas 1-6, fase usia peserta didik terbagi kedalam 3 fase yaitu
  • Fase A untuk Siswa Kelas 1 dan Kelas 2
  • Fase B untuk Siswa Kelas 3 dan Kelas 4
  • Fase C untuk Siswa Kelas 5 dan Kelas 6

CP PAI Dan BP Fase A B C Kurikulum Merdeka

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pelajaran PAI & BP (Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti) secara umum harus dapat mengarahkan peserta didik untuk dapat berperilaku baik seperti
  • kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanīfiyyah)
  • sikap memperkenankan (al-samḥah)
  • akhlak mulia (makārim al-akhlāq)
  • kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn).
Dengan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, menjaga diri, peduli atas kemanusiaan dan lingkungan alam.

Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa elemen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap hari

Dengan mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, peserta didik mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia, sehingga tidak mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia,  maupun alam semesta

Pelajaran agama tidak hanya membahas hubungan manusia dengan Allah (ḥablmin Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta.

Untuk itu, dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak hanya berupa ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student-centered learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning), dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning).

Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti antara lain al-Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam, pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-laḥdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi :
  1. Al-Qur’an-Hadis
  2. Akidah
  3. Akhlak
  4. Fiqih
  5. Sejarah Peradaban Islam

Unduh KI KD/CP PAI Dan BP Fase A B C


Untuk mengetahui lebih lengkap Capaian Pembelajaran PAI Dan BP fase A, B dan C Kurikulum Merdeka silahkan anda dapat mengunduhnya pada tautan berikut ini
  • CP PAI Dan BP fase A, B dan C Disini
Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Capaian Pembelajaran PAI Dan BP fase A, B dan C Kurikulum Merdeka ini semoga bermanfaat

Sunday, July 3, 2022

Capaian pembelajaran Bahasa Arab Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Bahasa Arab Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Bahasa Arab Fase A, B dan C (Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI) dalam kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap. 
CP Bahasa Arab Fase A, B Dan C
Capaian pembelajaran Bahasa Arab Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI merupakan kompetensi minimum yang harus dilewati oleh siswa dalam setiap mata pelajaran Bahasa Arab, capaian pembelajaran ini disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan atau SKL serta Standar Isi seperti Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam kurikulum 2013

Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komprehensif berbentuk narasi, seperti yang sudah mimin utarakan diatas bahwa capaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka ini merupakan perubahan dari kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dalam Kurikulum 2013

Isi dari capaian pembelajaran dalam kurikulum Merdeka yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran kurikulum Merdeka sesuai perkembangan siswa dalam fase usia, untuk lebih jelasnya silahkan anda pelajari Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang MI Tahun 2022/2023  pada postingan sebelumnya

Capaian pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab pada kurikulum merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah disusun sesuai fase usia untuk siswa tingkat MI MILB dari kelas 1-6, fase usia peserta didik terbagi kedalam 3 fase yaitu
  • Fase A untuk Siswa Kelas 1 dan Kelas 2
  • Fase B untuk Siswa Kelas 3 dan Kelas 4
  • Fase C untuk Siswa Kelas 5 dan Kelas 6

CP/KI KD Bahasa Arab Kelas 1-6 MI


Bahasa Arab merupakan bahasa yang sangat penting untuk dikembangkan, karena di samping sebagai bahasa agama, ia juga sebagai bahasa internasional. 

Penguasaan bahasa Arab saat ini juga telah menjadi tuntutan sebagai konsekuensi dari adanya proses globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang berlangsung sangat pesat. 

Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa saat ini penutur bahasa Arab di dunia mengalami peningkatan yang signifikan, lebih dari 60 negara dan 350 juta orang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. 

Saat ini, bahasa Arab tidak saja dijadikan sebagai bahasa studi agama, akan tetapi juga dipakai sebagai bahasa ekonomi, pariwisata, politik dan keamanan global. Untuk merespon perkembangan tersebut, maka bahasa Arab juga tidak hanya cukup diajarkan dengan tujuan untuk memahami literatur keagamaan semata, namun juga harus diorientasikan kepada penguasaan bahasa sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan.

Pembelajaran bahasa Arab di madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memiliki kecakapan berbahasa, yaitu:
  • mampu mengekspresikan perasaan, pikiran dan gagasan secara verbal-komunikatif
  • mampu menginternalisasi keterampilan’ berbahasa Arab dengan baik sehingga peserta didik menjadi terampil menggunakan bahasa Arab dalam berbagai situasi
  • mampu menggunakan bahasa Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, pengetahuan umum dan kebudayaan
  • mampu mengintegrasikan kemampuan berbahasa Arab dengan perilaku yang tercermin dalam sikap moderat, berpikir kritis dan sistematis.
Pembelajaran bahasa Arab pada jenjang MI, MTs, MA/MAK diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab sebagai bagian dari life skills. 

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab umum adalah pendekatan berbasis teks (genre based approach), yakni pembelajaran difokuskan pada teks, dalam berbagai moda, baik lisan, tulisan, visual, audio, maupun multimodal. Tahapan dalam pendekatan berbasis teks ada empat yaitu:
  1. Building Knowledge of the Field (BKOF): Guru membangun pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan.
  2. Modelling of the Text (MOT): Guru memberikan model/contoh teks sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik secara lisan maupun tulisan.
  3. Joint Construction of the Text (JCOT): Guru membimbing peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks.
  4. Independent Construction of the Text (ICOT): Peserta didik memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri (Emilia, 2011).
Capaian Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus ditetapkan secara akomodatif dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen. 

Pelaksanaan akomodasi kurikulum, pembelajaran dan penilaian bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dalam memenuhi Capaian Pembelajaran menjadi kewenangan guru dan/atau satuan pendidikan.

Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab


Pembelajaran bahasa Arab di madrasah mempunyai tujuan untuk mempersiapkan peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi global dan alat untuk mendalami agama dari sumber otentik yang pada umumnya menggunakan bahasa Arab dan melalui proses rantai keilmuan (isnad) yang terus bersambung hingga sumber asalnya yaitu Al-Qur’an dan Hadis.

Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Arab Pembelajaran bahasa Arab di madrasah diorientasikan untuk memberikan tiga kompetensi yaitu:

1. Kompetensi Berbahasa (al-kifayah al-lugawiyyah),

Sebuah kompetensi dasar dalam bahasa yang meliputi empat kemahiran berbahasa (al-maharat al-lugawiyyah) yaitu kemahiran mendengar (mahdrah_ al-istima’), kemahiran berbicara (maharah al-kalam), kemahiran membaca-memirsa (maharah al-qira'ah), dan kemahiran menulis mempresentasikan (mahdrah  al-kitabah). Keterampilan berbahasa tersebut harus dijalankan berdasarkan unsur-unsur bahasa (al-anasir al-lugawiyyah) yang baik dan benar meliputi: bunyi (aswdt), kosakata (mufraddat), dan kaidah bahasa (qawa’id al-lugah).

2. Kompetensi Berkomunikasi (al-kifayah al-ittisaliyyah), 

Kompetensi untuk melakukan tindak tutur dengan bahasa target dalam berbagai konteks sosial secara lisan dan tulisan. Bahasa Arab hendaknya dilihat dari sudut pandang fungsionalitasnya, yaitu sebagai alat komunikasi. Jadi kompetensi berkomunikasi ini menjadi hal penting yang harus diajarkan.

Unduh CP Bahasa Arab Fase A, B Dan C


Untuk mengetahui lebih lengkapnya silahkan rekan-rekan dapat mempelajari dan melihat CP/KI KD Bahasa Arab Kelas 1, 2, 3, ,4 ,5 ,6 MI Kurikulum Merdeka pada tautan yang sudah mimin sediakan berikut ini
  • CP Bahasa Arab Fase A, B, C Disini
Untuk mengetahui KI KD atau Capaian Pembelajaran mapel PAI Dan Bahasa Arab ( Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab) lainnya silahkan rekan-rekan dapat melihatnya pada tautan berikut ini
  • CP Al-Qur'an Hadis Fase A, B dan C Disini
  • CP Akidah Akhlak Fase A, B dan C Disini
  • CP Fiqih Fase A, B dan C Disini
  • CP SKI Fase A, B dan C Disini
  • CP Bahasa Arab Fase A, B dan C Disini
Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Capaian Pembelajaran Bahasa Arab Fase A, B dan C pada Kurikulum Merdeka ini semoga bermanfaat untuk kita semua
Capaian pembelajaran SKI Fase B dan C Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran SKI Fase B dan C Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Fase B dan C (Kelas 3, 4, 5, 6 MI) dalam kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap. 
CP SKI Fase B, C
Capaian pembelajaran SKI Kelas 3, 4, 5, 6 MI merupakan kompetensi minimum yang harus dilewati oleh siswa dalam setiap mata pelajaran SKI, capaian pembelajaran ini disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan atau SKL serta Standar Isi seperti Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam kurikulum 2013

Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komprehensif berbentuk narasi, seperti yang sudah mimin utarakan diatas bahwa capaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka ini merupakan perubahan dari kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dalam Kurikulum 2013

Isi dari capaian pembelajaran dalam kurikulum Merdeka yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran kurikulum Merdeka sesuai perkembangan siswa dalam fase usia, untuk lebih jelasnya silahkan anda pelajari Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang MI Tahun 2022/2023  pada postingan sebelumnya

Capaian pembelajaran mata pelajaran SKI pada kurikulum merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah disusun sesuai fase usia untuk siswa tingkat MI MILB dari kelas 1-6, fase usia peserta didik terbagi kedalam 3 fase yaitu
  • Fase A untuk Siswa Kelas 1 dan Kelas 2
  • Fase B untuk Siswa Kelas 3 dan Kelas 4
  • Fase C untuk Siswa Kelas 5 dan Kelas 6

CP/KI KD SKI Kelas 3-6 MI

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan catatan perkembangan perjalanan hidup manusia dalam membangun peradaban dari masa ke masa. 

Pembelajaran SKI menekankan pada kemampuan mengambil ibrah/hikmah dari sejarah masa lalu untuk menyikapi dan menghadapi permasalahan masa sekarang serta masa depan. Keteladanan yang baik masa lalu menjadi inspirasi generasi penerus bangsa untuk menyikapi dan menyelesaikan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek, seni dan lain-lain dalam rangka membangun peradaban di zamannya.

Belajar Sejarah Kebudayaan Islam tidak hanya sekedar mempelajari pengetahuan, fakta, dan kronologi, tetapi juga mencakup aspek akidah, akhlak-etik, politik, dan sosial keagamaan. Dari aspek akidah atau spiritual, SKI berperan dalam menjaga dan menguatkan keimanan peserta didik, yang berimplikasi bertambahnya keimanan mereka kepada Allah dan Rasulnya serta meyakini keagungan Islam.

Semua materi dalam SKI dapat dikaitkan dengan dimensi religius, seperti "substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. periode Mekah”, "peristiwa hijrah yang dilakukan Rasulullah saw."bahkan pada materi tentang "Kebudayaan masyarakat Mckah sebelum Islam." Sehingga guru dituntut mampu merefleksikan aspek religius untuk menanamkan akidah pada siswa.

Selain itu materi SKI mengandung dimensi akhlak-etik. Sejarah sangat tepat bagi pembentukan karakter peserta didik melalui telaah suri tauladan, cinta dan berjuang untuk tanah air, berdedikasi tinggi dalam pengabdian, tanggung jawab sosial yang besar sehingga dapat membentuk peserta didik berkarakter kuat, memiliki kemandirian, serta kepedulian terhadap lingkungannya. Sekaligus sebagai generasi bangsa yang akan memiliki sikap dan perilaku kuat dalam membela Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, pembelajaran SKI membutuhkan sosok guru yang mampu mendesain proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Salah satunya adalah dengan merespon tantangan era digital, yaitu berperan mengembangkan talenta digital peserta didik melalui pembelajaran SKI yang lebih menarik, menyenangkan, dan penuh tantangan untuk mendorong prestasi akademik yang gemilang (science for science). Guru juga harus menerapkan  onilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam pembelajaran untuk mewujudkan perdamaian dan kedamaian umat manusia (science for peace of society).

Selain itu, guru harus mampu mengembangkan capaian pembelajaran yang akomodatif bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesuai karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen kebutuhan peserta didik. Pelaksanaan akomodasi kurikulum, pembelajaran, dan penilaian bagi peserta didik berkebutuhan khusus dalam memenuhi capaian pembelajaran menjadi kewenangan guru dan satuan pendidikan.

Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam


Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah saw. dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan.

Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.

Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.

Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni dan lain-lain untuk mengembangkan Kebudayaan dan peradaban Islam.

Karakteristik Sejarah Kebudayaan Islam


Kurikulum SKI dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
  1. Pembelajaran SKI diarahkan pada bagaimana menjadikan peristiwa dan tokoh di masa lalu sebagai keteladanaan (ibrah),  dan inspirasi bagi peserta didik dalam menghadapi kehidupan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
  2. Belajar SKI adalah bagaimana mempelajari kejadian-kejadian di masa alu untuk dapat diinterpretasikan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di madrasah dan dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
  4. Mengembangkan pencapaian kompetensi peserta didik tidak hanya pada pemahaman keagamaan saja, namun diperluas sampai mampu menerapkan dalam kehidupan bersama di masyarakat secara istikomah hingga menjadi teladan yang baik bagi orang lain melalui proses’ keteladanan guru, pembudayaan dan pemberdayaan lingkungan madrasah.
  5. Menempatkan madrasah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar peserta didik.
  6. Memberi waktu yang cukup untuk mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan mengoptimalkan peran caturpusat pendidikan (madrasah, keluarga, masyarakat, dan tempat ibadah).

Unduh CP SKI Fase A, B Dan C


Untuk mengetahui lebih lengkapnya silahkan rekan-rekan dapat mempelajari dan melihat CP/KI KD SKI Kelas 3, ,4 ,5 ,6 MI pada tautan yang sudah mimin sediakan berikut ini
Untuk mengetahui KI KD atau Capaian Pembelajaran mapel PAI Dan Bahasa Arab ( Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab) lainnya silahkan rekan-rekan dapat melihatnya pada tautan berikut ini
  • CP Al-Qur'an Hadis Fase A, B dan C Disini
  • CP Akidah Akhlak Fase A, B dan C Disini
  • CP Fiqih Fase A, B dan C Disini
  • CP SKI Fase A, B dan C Disini
  • CP Bahasa Arab Fase A, B dan C Disini
Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Capaian Pembelajaran SKI Fase B dan C pada Kurikulum Merdeka ini semoga bermanfaat untuk kita semua

Saturday, July 2, 2022

Capaian pembelajaran Fiqih Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Fiqih Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Fiqih Fase A, B dan C (Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI) dalam kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap. 
CP Fiqih Fase A, B, C
Capaian pembelajaran Fiqih Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI merupakan kompetensi minimum yang harus dilewati oleh siswa dalam setiap mata pelajaran Fiqih, capaian pembelajaran ini disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan atau SKL serta Standar Isi seperti Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam kurikulum 2013

Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komprehensif berbentuk narasi, seperti yang sudah mimin utarakan diatas bahwa capaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka ini merupakan perubahan dari kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dalam Kurikulum 2013

Isi dari capaian pembelajaran dalam kurikulum Merdeka yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran kurikulum Merdeka sesuai perkembangan siswa dalam fase usia, untuk lebih jelasnya silahkan anda pelajari Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang MI Tahun 2022/2023  pada postingan sebelumnya

Capaian pembelajaran mata pelajaran Fiqih pada kurikulum merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah disusun sesuai fase usia untuk siswa tingkat MI MILB dari kelas 1-6, fase usia peserta didik terbagi kedalam 3 fase yaitu
  • Fase A untuk Siswa Kelas 1 dan Kelas 2
  • Fase B untuk Siswa Kelas 3 dan Kelas 4
  • Fase C untuk Siswa Kelas 5 dan Kelas 6

CP/KI KD Fiqih Kelas 1-6 MI

Pembelajaran Fiqih merupakan proses pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan oleh peserta didik melalui kinerja kognitifnya yang berbasis fakta dan fenomena sosial keagamaan yang kontekstual. 

Pembelajaran mengandung tiga karateristik utama yaitu: 
  • proses pembelajaran melibatkan proses mental secara maksimal yang menghendaki aktivitas peserta didik untuk berpikir
  • pembelajaran diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang pada gilirannya kegiatan berpikir itu dapat membantu peserta didik untuk memeroleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri
  • pembelajaran Fikih yang berupa ajaran-ajaran, prinsip-prinsip dan dogma-dogma agama Islam itu diupayakan sekontekstual mungkin disesuaikan dengan fakta, fenomena sosial keagamaan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sehingga pemahaman agama tidak tekstualis/kaku namun fleksibel dan tetap dalam  koridor metodologi yang valid. 
Dengan demikian Fiqih memiliki makna bagi kehidupan peserta didik karena mewarnai cara berpikir, bersikap dan bertindak dalam kehidupannya.

Oleh karena itu, pembelajaran Fiqih mengarusutamakan pada pembentukan sikap dan perilaku beragama melalui kontekstualisasi ajaran agama, pembiasaan, pembudayaan, dan keteladanan semua warga madrasah. 

Iklim akademis-religius perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga budaya madrasah menjadi wahana bagi persemaian paham keagamaan yang moderat, internalisasi akhlak mulia, budaya anti korupsi dan model kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang baik bagi masyarakat. 

Hubungan guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran dibangun dengan ikatan kasih sayang dan saling membantu, bekerja sama untuk menggapai rida Allah Swt.

Adapun capaian pembelajaran bagi peserta didik penyandang’ disabilitas ditetapkan secara (fleksibel dan disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi peserta didik sesuai hasil asesmen yang tertuang dalam profil peserta didik.

Tujuan Mata Pelajaran Fiqih


Pembelajaran Fiqih di madrasah secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki kompetensi memahami hukum-hukum Islam sehingga memungkinkan peserta didik menjalankan kewajiban beragama dengan baik terkait hubungan dengan Allah Swt., maupun sesama manusia dan alam semesta. 

Pemahaman keagamaan tersebut terinternalisasi dalam diri peserta didik, sehingga nilai-nilai agama menjadi pertimbangan dalam cara berpikir, bersikap dan bertindak untuk menyikapi fenomena kehidupan. 

Selain itu, peserta didik diharapkan mampu mengekspresikan pemahaman agamanya dalam hidup bersama yang multikultural, multietnis, multipaham keagamaan dan kompleksitas kehidupan lainnya secara bertanggung jawab, toleran, dan moderat dalam kerangka berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Karakteristik Mata Pelajaran Fiqih


Fiqih merupakan sistem atau seperangkat aturan syariat yang berkaitan dengan perbuatan manusia (mukallaf). Aturan tersebut terkait hubungan manusia dengan Allah Swt. (hablum minallaah), sesama manusia (hablum minannaas) dan dengan makhluk lainnya (hablum ma‘al ghairi) dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia. 

Fiqih menekankan pada pemahaman yang benar mengenai ketentuan hukum dalam Islam serta implementasinya dalam ibadah dan muamalah dalam konteks keindonesiaan sehingga semua perilaku sehari-hari sesuai aturan dan bernilai ibadah serta memiliki dimensi ukhrawi.

Elemen-elemen Mata Pelajaran Fiqih


Mata Pelajaran Fiqih mencakup elemen keilmuan yang meliputi: 1) Fiqih Ibadah, 2) Fiqih Muamalah, dan 3) Usul Fiqih, sebagai berikut:
  • Fiqih Ibadah
Fiqih Ibadah Mengulas mengenai hukum dan tata cara pelaksanaan ritual ibadah yang memungkinkan peserta didik melaksanakan kewajiban beragamanya dengan baik dan benar terkait hubungannya dengan Allah Swt. sehingga tertanam spiritualitas dalam diri yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku sehari-hari dalam konteks berbangsa, bernegara dan bermasyarakat global.
  • Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah Mengulas mengenai hukum dan tata cara interaksi dengan sesama manusia dan alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup  sehari-hari, sehingga nilai-nilai agama menjadi pertimbangan dalam cara berpikir, bersikap dan bertindak untuk menyikapi fenomena kehidupan dalam  konteks berbangsa, bernegara dan bermasyarakat global. 
  • Usul Fiqih
Usul Fikih Memberikan pemahaman konsep dan tata cara pengambilan hukum Islam dari sumbernya sehingga tindakan kreatif dan inovatif dalam menyikapi situasi global tidak keluar dari aturan syariat dalam konteks beragama, berbangsa, bernegara dan bermasyarakat global.

Unduh CP Fiqih Fase A, B Dan C


Untuk mengetahui lebih lengkapnya silahkan rekan-rekan dapat mempelajari dan melihat CP/KI KD Fiqih Kelas 1, 2, 3, ,4 ,5 ,6 MI pada tautan yang sudah mimin sediakan berikut ini
Untuk mengetahui KI KD atau Capaian Pembelajaran mapel PAI Dan Bahasa Arab ( Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab) lainnya silahkan rekan-rekan dapat melihatnya pada tautan berikut ini
  • CP Al-Qur'an Hadis Fase A, B dan C Disini
  • CP Akidah Akhlak Fase A, B dan C Disini
  • CP Fiqih Fase A, B dan C Disini
  • CP SKI Fase A, B dan C Disini
  • CP Bahasa Arab Fase A, B dan C Disini
Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Capaian Pembelajaran Fiqih Fase A, B dan C pada Kurikulum Merdeka ini semoga bermanfaat untuk kita semua
Capaian pembelajaran Akidah Akhlak Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Akidah Akhlak Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Akidah Akhlak Fase A, B dan C (Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI) dalam kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap. 
Capaian pembelajaran Akidah Akhlak
Capaian pembelajaran Akidah Akhlak Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI merupakan kompetensi minimum yang harus dilewati oleh siswa dalam setiap mata pelajaran Akidah Akhlak, capaian pembelajaran ini disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan atau SKL serta Standar Isi seperti Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam kurikulum 2013

Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komprehensif berbentuk narasi, seperti yang sudah mimin utarakan diatas bahwa capaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka ini merupakan perubahan dari kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dalam Kurikulum 2013

Isi dari capaian pembelajaran dalam kurikulum Merdeka yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran kurikulum Merdeka sesuai perkembangan siswa dalam fase usia, untuk lebih jelasnya silahkan anda pelajari Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang MI Tahun 2022/2023  pada postingan sebelumnya

Capaian pembelajaran mata pelajaran Akidah Akhlak pada kurikulum merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah disusun sesuai fase usia untuk siswa tingkat MI MILB dari kelas 1-6, fase usia peserta didik terbagi kedalam 3 fase yaitu
  • Fase A untuk Siswa Kelas 1 dan Kelas 2
  • Fase B untuk Siswa Kelas 3 dan Kelas 4
  • Fase C untuk Siswa Kelas 5 dan Kelas 6

CP/KI KD Akidah Akhlak Kelas 1-6 MI


Akidah Akhlak merupakan salah satu mata pelajaran sebagai bagian dari Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) pada madrasah. Akidah berkaitan dengan rukun iman sebagai pokok keimanan seseorang yang tersimpan dalam hati dan diwujudkan dengan lisan dan perbuatan. Akidah mendorong seseorang melakukan amal saleh, berakhlak karimah dan taat hukum.

Akhlak merupakan buah ilmu dan keimanan. Akhlak menekankan pada bagaimana membersihkan diri (tazkiyatun nufus) dari perilaku tercela (madzmumah) dan menghiasi diri dengan perilaku mulia (mahmudah) melalui latihan kejiwaan (riyadiah) dan upaya sungguh-sungguh untuk mengendalikan diri (mujahadah). Sasaran utama pendidikan akhlak adalah hati nurani, karena baik buruknya perilaku tergantung kepada baik dan berfungsinya hati nurani.

Akidah Akhlak memiliki peran yang penting dalam pembentukan kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, Akidah Akhlak secara bertahap dan holistik diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar berakidah yang benar dan kokoh, berakhlak mulia untuk menuntun peserta didik menjadi pribadi yang saleh spiritual dan saleh sosial. 

Selain itu Akidah Akhlak juga diarahkan agar peserta didik memiliki pemahaman dasar-dasar agama Islam untuk mengenal, memahami, menghayati rukun iman dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia berdasarkan al- Qur’an dan hadis melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan pembiasaan.

Keimanan yang benar terhadap agama Islam harus dibarengi dengan sikap menghormati penganut agama lain agar tercipta kerukunan antarumat beragama dan persatuan bangsa. Akidah Akhlak membekali peserta didik agar memiliki cara pandang keberagamaan yang moderat, inklusif, toleran dan bersikap religius-holistik-integratif yang berorientasi kesejahteraan duniawi sekaligus kebahagiaan ukhrawi dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Akidah Akhlak mengarusutamakan pada pembentukan sikap dan perilaku beragama melalui kontekstualisasi ajaran agama, pembiasaan, pembudayaan, dan keteladanan. Iklim akademis-religius perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga madrasah menjadi wahana bagi persemaian paham keagamaan yang moderat, internalisasi akhlak mulia, budaya antikorupsi, model kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara yang baik bagi masyarakat. 

Untuk itu, pembelajaran Akidah Akhlak memerlukan pendekatan yang beragam, tidak hanya ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses belajar yang berpusat pada peserta didik (student-centered learning) yang bertumpu pada keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), berbasis pada pemecahan masalah (problem based learning), berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning), dan kolaboratif (collaborative learning).

Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya budaya berpikir kritis, kreatif, kecakapan berkomunikasi, dan berkolaborasi sehingga melahirkan pemahaman yang benar, komprehensif, moderat (wasathiyah) agar terhindar dari pemahaman yang menyimpang dan liberal. Untuk mencapai itu, materi Akidah Akhlak disajikan dalam dalam 4 (empat) elemen keilmuan yaitu: akidah, akhlak, adab, dan kisah keteladanan.

Akidah Akhlak diharapkan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. 

Akhlak terpuji ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat, dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional. 

Pembelajaran Akidah Akhlak memiliki kontribusi penting dalam menguatkan terbentuknya Profil Pelajar Pancasila sebagai pembelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-lahdi) yang beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia. 

Selain itu, pembelajaran Akidah Akhlak memiliki peran yang penting dalam mewujudkan peserta didik sebagai bagian dari penduduk dunia dengan berkepribadian yang kuat dan memiliki kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong royong.

Capaian pembelajaran Akidah Akhlak bagi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) ditetapkan secara akomodatif dengan mempertimbangkan prinsip fleksibilitas sesual karakteristik dan kondisi peserta didik berdasarkan hasil asesmen. Pelaksanaan akomodasi kurikulum, pembelajaran, dan penilaian bagi PDBK dalam memenuhi capaian pembelajaran menjadi kewenangan guru dan/atau satuan pendidikan.

Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak


Pada praktiknya, pembelajaran Akidah Akhlak ditujukan untuk:
  • Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar kokoh dalam akidah yang berpijak pada paham ahi al-sunnah wa al-jama’ah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik;
  • Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisis perbedaan pendapat dan mengekspresikan akidah Islam dengan benar, sesuai dengan kemajemukan bangsa Indonesia melalui sikap wasathiyyah meliputi tawassuth, i’tidal, tasamuh, dan tawazun;
  • Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, menghiasi diri dengan perilaku terpuji (mahmudah), dan menghindarkan diri dari perilaku tercela (madzmumah) dalam kehidupan sehari-hari dengan latihan kejiwaan melalui mujahadah dan riyadah
  • Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dapat menguatkan persaudaraan seagama (ukhuwah Islamiyyah), persaudaraan sebangsa dan senegara (ukhuwah wathaniyah, dan juga persaudaraan kemanusiaan (ukhuwah basyariyah).

Unduh CP Akidah Akhlak Fase A, B Dan C


Untuk mengetahui lebih lengkapnya silahkan rekan-rekan dapat mempelajari dan melihat CP/KI KD Akidah Akhlak Kelas 1, 2, 3, ,4 ,5 ,6 MI pada tautan yang sudah mimin sediakan berikut ini
  • CP Akidah Akhlak Fase A, B, C Disini
Untuk mengetahui KI KD atau Capaian Pembelajaran mapel PAI Dan Bahasa Arab ( Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab) lainnya silahkan rekan-rekan dapat melihatnya pada tautan berikut ini
  • CP Al-Qur'an Hadis Fase A, B dan C Disini
  • CP Akidah Akhlak Fase A, B dan C Disini
  • CP Fiqih Fase A, B dan C Disini
  • CP SKI Fase A, B dan C Disini
  • CP Bahasa Arab Fase A, B dan C Disini
Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Capaian Pembelajaran Akidah Akhlak Fase A, B dan C pada Kurikulum Merdeka ini semoga bermanfaat untuk kita semua

Friday, July 1, 2022

Capaian Pembelajaran Al-Qur'an Hadis Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran Al-Qur'an Hadis Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI Kurikulum Merdeka

Capaian pembelajaran Al-Qur'an Hadis Fase A, B dan C (Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI) dalam kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap. 
CP Qurdis Fase A, B, C
Capaian pembelajaran Al-Qur'an Hadis Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 MI merupakan kompetensi minimum yang harus dilewati oleh siswa dalam setiap mata pelajaran Al-Qur'an Hadis, capaian pembelajaran ini disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kelulusan atau SKL serta Standar Isi seperti Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI-KD) dalam kurikulum 2013

Capaian pembelajaran berisikan kompetensi serta lingkup materi yang disusun secara komprehensif berbentuk narasi, seperti yang sudah mimin utarakan diatas bahwa capaian pembelajaran pada Kurikulum Merdeka ini merupakan perubahan dari kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) dalam Kurikulum 2013

Isi dari capaian pembelajaran dalam kurikulum Merdeka yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Pemetaan capaian pembelajaran kurikulum Merdeka sesuai perkembangan siswa dalam fase usia, untuk lebih jelasnya silahkan anda pelajari Struktur Kurikulum Merdeka Jenjang MI Tahun 2022/2023  pada postingan sebelumnya

Capaian pembelajaran mata pelajaran Al-Qur'an Hadis pada kurikulum merdeka pada Madrasah Ibtidaiyah disusun sesuai fase usia untuk siswa tingkat MI MILB dari kelas 1-6, fase usia peserta didik terbagi kedalam 3 fase yaitu
  • Fase A untuk Siswa Kelas 1 dan Kelas 2
  • Fase B untuk Siswa Kelas 3 dan Kelas 4
  • Fase C untuk Siswa Kelas 5 dan Kelas 6

CP/KI KD Al-Qur'an Hadis Kelas 1-6 MI


Al-Qur’an dan Hadis adalah sumber pokok ajaran Islam dan pedoman hidup kaum muslimin. Memahami dengan tepat dua warisan Rasulullah Saw., adalah syarat utama untuk memahami ajaran Islam. Tanpa pemahaman yang tepat terhadap Al-Qur’an dan Hadis, mustahil dapat mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan makna yang terkandung di dalamnya.

Memahami Al-Qur’an dan Hadis berarti mempelajari bacaan, struktur bahasa, makna kandungan, sebab nuzul, dan sebab wurud hadis. Sehingga dapat dipahami konteks ayat Al-Qur’an diturunkan dan hadis disampaikan oleh Rasulullah Saw.Kewajiban mempelajari Al-Qur’an dan Hadis berarti kewajiban mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an dan Hadis. Dengan demikian, pesan tersurat dan tersirat dalam Al-Qur’an dan Hadis dapat dipahami dengan baik dan benar.

Nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis menjadi ketentuan yang wajib diamalkan dan diaktualisasikan sesuai perkembangan zaman. Kontekstualisasi ini penting sebagai pengejawantahan Islam yang rahmatan lil‘alamin, akomodatif dengan segala kondisi, melintasi batas ruang dan waktu. Pada titik ini, Al-Qur’an dan Hadis hadir menjadi solusi bagi umat dalam menghadapi perubahan, tantangan, dan perkembangan peradaban.

Maka dari itu, pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadis diberikan kepada peserta didik untuk membentuk karakter dan pondasi keimanan yang _ kokoh. Pembelajaran tersebut meliputi bacaan, hafalan, pemahaman yang tepat serta pembiasaan ajaran Islam hingga menjadi sebuah budaya dalam kehidupan. Pada akhirnya, ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis benar-benar mampu menjadi pedoman hidup yang akan membawa manusia meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Al-Qur’an dan Hadis menjadi mata pelajaran wajib bagi seluruh peserta didik termasuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK). Akan tetapi, proses, penilaian dan capaian pembelajarannya ditetapkan secara fleksibel disesuaikan dengan karakteristik dan kondisi peserta didik sesuai hasil asesmen yang tertuang dalam profil peserta didik berkebutuhan khusus.

Tujuan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis


Secara substansial, mata pelajaran Al-Qur’an Hadis bertujuan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari, dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan hidup dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis antara lain:
  • Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur'an dan Hadis;
  • Membimbing peserta didik agar mampu membaca, menerjemahkan, menganalisis kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis;
  • Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman dalam kehidupan dan solusi dalam mennyelesaikan segala permasalahannya;
  • Meningkatkan pemahaman peserta didik secara tekstual dan kontekstual dan pengamalan isi kandungan Al-Qur’an dan Hadis secara komprehensif dan mendalam;
  • Melahirkan perubahan sikap dan perilaku peserta didik sebagaimana nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan Hadis

Unduh CP Qurdis Fase A, B Dan C


Untuk mengetahui lebih lengkapnya silahkan rekan-rekan dapat mempelajari dan melihat CP/KI KD Al-Qur'an Hadis Kelas 1, 2, 3, ,4 ,5 ,6 MI pada tautan yang sudah mimin sediakan berikut ini
  • CP Qurdis Fase A, B, C Disini
Untuk mengetahui KI KD atau Capaian Pembelajaran mapel PAI Dan Bahasa Arab ( Al-Qur'an Hadis, Akidah Akhlak, Fiqih, SKI dan Bahasa Arab) lainnya silahkan rekan-rekan dapat melihatnya pada tautan berikut ini
  • CP Al-Qur'an Hadis Fase A, B dan C Disini
  • CP Akidah Akhlak Fase A, B dan C Disini
  • CP Fiqih Fase A, B dan C Disini
  • CP SKI Fase A, B dan C Disini
  • CP Bahasa Arab Fase A, B dan C Disini
Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Capaian Pembelajaran Al-Qur'an Hadis Fase A, B dan C pada Kurikulum Merdeka ini semoga bermanfaat untuk kita semua

Thursday, June 30, 2022

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7, 8, 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7, 8, 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka

Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dirangkaikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan sehingga membangun kompetensi yang utuh dari suatu mata pelajaran Bahasa Indonesia pada fase D (Kelas VII, VIII, IX SMP/MTs)
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase D ini tertuang dalam Lampiran II Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek Nomor 033/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka

Istilah Capaian Pembelajaran (CP) pada Kurikulum Merdeka merupakan pengganti dari istilah Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI/KD) yang di gunakan pada Kurikulum 2013, Capaian Pembelajaran (CP) Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Merdeka dapat dijadikan sebagai pedoman atau landasan bagi guru dan satuan pendidikan dalam menyusun Tujuan pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) /silabus

Capaian Pembelajran Bahasa Indonesia pada Kurikulum Merdeka disusun sesuai fase D tingkat SMP/MTs kelas VII, VIII, dan IX

CP Bahasa Indonesia Jenjang SMP/MTs Kurikulum Merdeka


Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks sosial budaya Indonesia. 

Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. 

Setiap genre memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur pikir-struktur-khas teks tertentu. Tipe teks merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.

Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Pada akhir fase D, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, dan akademis. 

Peserta didik mampu memahami, mengolah, dan menginterpretasi informasi paparan tentang topik yang beragam dan karya sastra. Peserta didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi, mempresentasikan, dan menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi yang dipaparkan; 

Peserta didik menulis berbagai teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih terstruktur, dan menuliskan tanggapannya terhadap paparan dan bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik mengembangkan kompetensi diri melalui pajanan berbagai teks untuk penguatan karakter.

Unduh KI KD/CP Bahasa Indonesia Jenjang SMP/MTs


Untuk mengetahui lebih lengkap Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas 7, 8 dan 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka silahkan anda dapat mengunduhnya pada tautan berikut ini
  • CP Bahasa Indonesia SMP/MTs Disini
Demikian yang dapat mimin informasikan terkait Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Fase D Jenjang SMP/MTs Kurikulum Merdeka ini semoga bermanfaat