Panduan Pembelajaran Dan Asesmen Revisi Tahun 2025 merupakan revisi terbaru dari panduan resmi yang diterbitkan oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Panduan ini hadir untuk mengarahkan penyelenggaraan pendidikan yang berpihak pada murid dengan pendekatan pembelajaran mendalam dan asesmen yang terintegrasi.
Isi Pokok Dokumen PPA Revisi Tahun 2025
- Kerangka Pembelajaran Mendalam
- Menekankan profil lulusan (8 dimensi), yaitu: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
- Prinsip pembelajaran: berkesadaran, bermakna, menggembirakan.
- Pengalaman belajar murid: memahami, mengaplikasikan, dan merefleksi.
- Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
- Langkah: menganalisis CP → merumuskan tujuan → menyusun alur → merancang asesmen.
- Pendidik diberi keleluasaan untuk merancang modul ajar atau RPP sendiri atau menggunakan/modifikasi yang tersedia.
- Pelaksanaan dan Evaluasi
- Penekanan pada asesmen formatif dan sumatif yang berkeadilan, objektif, dan edukatif.
- Pelaporan hasil asesmen disesuaikan dengan karakteristik murid dan tidak hanya berbasis angka.
- Capaian Pembelajaran (CP)
- Dibagi ke dalam fase-fase (A-F) sesuai jenjang dan tingkat perkembangan.
- PAUD hingga SMA/SMK, serta Pendidikan Khusus dan Kesetaraan.
- CP disusun berdasarkan elemen dan dimensi profil lulusan, mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Kerangka Pembelajaran Mendalam
Panduan PPA 2025 memperkenalkan kerangka kerja pembelajaran mendalam sebagai fondasi utama. Pembelajaran mendalam bertujuan menciptakan proses belajar yang menyentuh olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga secara holistik.
Empat komponen utama dalam kerangka ini yaitu:
- Dimensi Profil Lulusan: keimanan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi.
- Prinsip Pembelajaran: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
- Pengalaman Belajar: memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.
- Kerangka Pendukung: praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan belajar, dan pemanfaatan teknologi digital.
Pendekatan ini membentuk karakter murid sebagai pembelajar sepanjang hayat dan pribadi yang siap berkontribusi dalam masyarakat.
Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen
Perencanaan pembelajaran dimulai dari analisis Capaian Pembelajaran (CP) yang telah disusun berdasarkan fase perkembangan Fase Fondasi: PAUD, Fase A–C: SD/MI, Fase D–F: SMP hingga SMA/SMK
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan CP dan disusun secara logis menjadi alur tujuan pembelajaran. Penyusunan ini mempertimbangkan urutan dari konkret ke abstrak, dari mudah ke kompleks, serta relevan dengan konteks lokal satuan pendidikan.
Dalam proses ini, pendidik dapat mengembangkan RPP atau modul ajar sendiri, mengadaptasi dari contoh yang disediakan pemerintah melalui Platform Rumah Pendidikan, berkolaborasi dengan sesama guru, komunitas belajar, atau MGMP/KKG.
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada hasil asesmen awal dan menerapkan pembelajaran diferensiasi sesuai kesiapan, minat, dan kebutuhan murid. Guru bertugas menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, interaktif, dan memberdayakan murid untuk aktif belajar.
Dalam praktiknya, berbagai model pembelajaran seperti project-based learning, problem-based learning, inquiry, game-based learning, dan lain-lain sangat dianjurkan. Pendekatan kolaboratif dan kontekstual menjadi kunci utama keberhasilan pembelajaran.
Asesmen sebagai Bagian Integral Pembelajaran
Asesmen tidak lagi sekadar alat ukur, tetapi bagian penting dari proses belajar. Panduan ini menekankan tiga prinsip utama asesmen:
- Berkeadilan – mengakomodasi kebutuhan semua murid tanpa diskriminasi.
- Objektif – berdasarkan informasi faktual dan kriteria yang jelas.
- Edukatif – digunakan untuk perbaikan proses belajar, bukan menghakimi hasil.
Jenis asesmen terdiri dari Asesmen formatif dilakukan secara berkelanjutan untuk memberikan umpan balik dan memperbaiki proses belajar dan Asesmen sumatif menilai hasil akhir pembelajaran untuk pelaporan dan penentuan kenaikan kelas atau kelulusan.
Pelaporan dan Refleksi
Pelaporan hasil belajar tidak terbatas pada angka, namun juga menggunakan deskripsi naratif yang mencerminkan perkembangan kompetensi murid secara utuh, termasuk aspek karakter dan sosial-emosional. Refleksi menjadi bagian penting dalam perbaikan berkelanjutan yang melibatkan murid, guru, kepala sekolah, dan orang tua.
Download Panduan Pembelajaran Dan Asesmen Tahun 2025
Untuk mengetahui lebih jelas dan rincinya silahkan anda dapat membaca dan mempelajari dokumen PPA Tahun 2025 disini
Demikian yang dapat mimin bagikan terkait Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2025 ini semoga bermanfaat
EmoticonEmoticon